30.9.10

aku tergelitik

Siapa yang harus bertanggung jawab atas terjadinya sebuah keapatisan ini?
Siapa yang harus bertanggung jawab atas problematika ilmu yang ada?
Siapa yang harus bertanggung jawab atas kelicikan sumber ini?
Siapa yang harus bertanggung jawab atas kecemburuan yang terjadi akibat penindasan?
Siapa yang harus bertanggung jawab atas candu iman yang ternyata menyesatkan?

Yang ingin kugaris itu hanyalah coretan kecil kehidupan.
Kerinduan, kebingungan, kelelahan, dan kenikmatan menjadi satu adonan.
Aku rindu akan sebuah keseimbangan itu.
Aku bingung mencari sebuah hal yang hilang itu.
Aku lelah untuk memikirkan ini sendiri.
Namun aku nikmati sebuah waktu langka ini.


kembali menyapa

Apa kabar?
Lama tak berjumpa, lama tak menyapa.

Jangan pikir aku tak berpikir tentang jarak ini.
Keacuhanku tak berarti menutup telinga akan keadaan yang memekakan ini.
Ketidakpedulianku tak berarti menutup mata akan situasi tragis ini.
Terlalu banyak darah yang tumpah, terlalu amis udara ini.

Aku kembali untuk menyapa, aku kembali untuk mencari yang hilang.
Aku kembali dengan makna, aku kembali dengan senyum.
Nilamu bukan noda, tapi bukti bahwa kamu adalah manusia.
Jangan merasa bersalah, walaupun itu pantas.