19.3.11

Sebab - Akibat (terakhir)

Genggam erat yang terbaik,
hargai yang terindah,
mungkin kamu akan dapatkan
yang paling berharga dalam hidupmu.
Ini berangkat dari kesalahan,
ini berawal dari kekecewaan,
yang berujung dengan tangisan.
Tangisanmu sekarang tak kan jadi sia-sia.
Kekecewaanmu saat ini tak jadi percuma.
Karena kamu belajar untuk tidak acuh,
karena kamu belajar untuk melayani...
 -----------------------------------------------------------
Aku tak lagi cinta, namun tak berarti lupa.
Aku tak lagi tersenyum, tapi tetap terkagum.
Parasmu tak cukup cakap, namun terus tertangkap.
Aku tak lagi sendu, namun hanya rindu.
Iya, rindu. Aku benar rindu....

1.3.11

Ceritanya Cinta

Kita tidak bicara cinta, kita bicara realita. Jangan pula marah, kalau ternyata kalian memang goyah. Tak perlu kamu tangisi apa yang sudah kalian jalani. Cukup renungkan saja perbedaan yang ada, semoga kalian mampu belajar dari itu semua.


Lamanya bukan soal, karena ikatan ini tidak untuk amal. Perbedaan ini membuat aku dan kalian sadar, tapi tak akan pernah pudar.

Ini tentang realita yang tak sanggup kita tolak. Ini tentang cinta yang juga tidak sesaat. Resah hanya dapat kita terima, gundah pun jadi nyata.

Menjadi orang yang besar hati, tak akan mengecilkan untaian kasih. Menjadi orang yang tabah, memang bukan hasil dari keputusan yang gegabah. Aku di sini, berdiri, melihat orang-orang tegar yang terdiam karena api ikatannya padam.

Tak ada tangis, tak ada juga tarikan mengais. Tak ada teriakan, yang ada hanya kesunyian. Aku menyaksikan sebuah renungan tentang cinta yang kalah oleh realita.