21.12.09

titipanterimakasih


tak lagi berbicara

kembali rasio mencari kemungkinan

kejengkelan ini merupakan kekaguman
ketidakmampuan ini merupakan semangat
kemiripan ini merupakan bala bantuan

terima kasih untuk anugerah-Mu


20.12.09

Briliant

kesamaan yang ternyata tidak sama
aku pikir sebuah anugerah..
ketidaksamaan yang sama
aku pikir sebaliknya..

keberagaman yang kupikir memperkaya
ternyata bisa memperkeruh semuanya..

sebuah kecintaan yang hampir menginjak 2 tahun ini
ternyata sangat buta..
sebuah makna tentang hal itu baru berusia kurang dari 2 minggu
helaan nafas bahagia mengiringi hal ini..

ini keajaiban
besarnya kebencianku terhadap-Nya..
tidaklah lebih besar daripada,
rasa syukur dan pengharapanku kepada-Nya..

cinta ini sebuah harapan
cinta ini sebuah penyerahan

tak pernah meminta apa pun sekarang..
kecintaan ini sangat orisinil, tak perlu modifikasi apa pun..
mahalnya tak terhitung dengan materi..
sulitnya menyadarkanku akan anugerah ini..

terima kasih untuk jawaban dan pengharapan ini



6.12.09

Surat Penangkapan

Entah kita atau hanya saya..
Tapi saya, secara pribadi, perlu berbicara..

Ini sangat menyiksa. Ini membuat saya menderita. Saya tidak dapat mengungkapkan dan mendeskripsikan yang saya rasa saat ini. Dan saya berpikir, Anda punya andil besar terhadap apa yang terjadi pada diri saya saat ini.

***
Minggu, 6 Desember '09

Kepada 'Yang Bersangkutan
'
Di Tempat

Maafkan saya karena telah memasukkan Anda ke dalam Target Operasi saya selama beberapa bulan ini. 'Target Operasi', frasa ini mungkin tepat saya peruntukkan kepada Anda. Karena Anda telah membuat seseorang berusaha melakukan tindak kriminal, yaitu pembunuhan. Maaf bila hal ini Anda tidak ketahui secara pasti mengenai orang tersebut.

Tersangka berusaha untuk membunuh cinta yang telah dia tumbuhkan secara susah payah terhadap Anda. Hal ini dia lakukan karena begitu takut kehilangan Anda. Oleh karena itu yang bersangkutan merencanakan proses pembunuhan tersebut dengan cara merasionalkan apa yang dia rasakan terhadap Anda.

Untungnya hal ini saya dapat cegah dengan cepat. Karena menurut saya, apa yang dia rasakan merupakan sebuah anugerah yang sangat dicari dan didambakan oleh orang banyak dan memerlukan keberanian yang sangat besar untuk menerima, merasakan, dan memaknai anugerah tersebut. Dan bila menilik kembali sejarah hidup dari orang ini, beliau termasuk yang sulit untuk jatuh hati terhadap lawan jenisnya. Jadi menurut saya dia seharusnya dapat mengutarakannya terlebih dahulu kepada Anda, tidak buru-buru untuk melakukan pembunuhan tersebut.

Menurut laporan yang saya terima dari intelijen, beberapa hari belakangan ini dia mengalami kegilaan yang amat sangat. Pendapat saya hal ini terjadi karena frustasi berat yang dialaminya akibat dari ketidakpastian sikap yang Anda tunjukkan selama ini. Maka dari itu, saya berinisiatif untuk mengirimkan pemberitahuan ini kepada Anda.


Pada awal surat ini, saya tulis permintaan maaf mengenai penetapan Anda sebagai Target Operasi dan ketidaktahuan Anda mengenai tersangka yang saya maksud. Bila Anda belum menyadari tentang siapa yang saya maksud, saya dengan senang hati akan memberitahunya dalam akhir surat penangkapan ini.

Ivanhoe Fadeyka Novikov, 21 tahun, mahasiswa.
Ya nama di atas merupakan nama orang yang berniat melakukan pembunuhan tersebut. Bila Anda merasa tidak asing dengan nama itu, sangat wajar. Karena nama itu merupakan nama saya sendiri. Maka dari itu, dengan ini saya secara pribadi berniat untuk berbicara mengenai hal ini. Mengenai penangkapan Anda, apakah dapat saya tangkap atau tidak. Terima Kasih.

Hormat Saya,


Ivanhoe Fadeyka Novikov

13.10.09

Positivity

Lang...lang..langgg..
Ri..ri..ri..ri...

Kaki ini melangkah setengah berlari untuk menari. Tak ada lelah, tak ada keluh. Tawa dan senyum bahagia melumuri raga ini. Jiwa ini menyanyikan nada minor yang hanya dapat dimengerti pikiran ini.

Ini bukan euforia. Ini bukan peristiwa. Perjalananku bukan dongeng cinderella. Karena ceritanya lebih dari sekadar cinderella. Tak ada tenggat waktu. Karena cerita ini tak pernah lekang oleh waktu. Ini abadi.

Obsesi? Entahlah. Hanya berdoa, agar obsesi ini tidak menjadikan daging dan roh ini posesif. Hidup ini, kebebasan. Namun tanggung jawab untuk menghidupi kehidupan agar mampu benar-benar hidup adalah sebuah tanggung jawab yang diberikan Si Empunya Kehidupan.

8.10.09

E G O (nikmat)

Tidak ada yang benar
Tidak ada yang salah
Permainan ini begitu menyenangkan
Maaf bila merasa dimainkan

Hari ini awal yang indah
Seperti biasa, tak terduga
Butiran puzzle brengsek ini menantang
Hingga matahari sore pun malu dibuatnya

Hahaha..
Tawa ini hanya aku yang mengerti..
Tawa ini hanya aku yang pahami..
Tawa ini hanya aku yang nikmati..

31.8.09

cerita di akhir agustus

Terlalu lama kau tinggalkan aku
Terlalu lama kau biarkan menunggu
Hingga ku terbiasa hidup sendiri, tanpa kau disini

Apa pun alasan yang kuterima
Mencoba cari orang yang setia
Hingga ku terbiasa hidup sendiri, tanpa kau temani

Apakah saat ini aku masih mengharap kau kembali ?
Biarkan mulai kini buang janjimu dan kau bebas pergi

Setidaknya aku sepenuh hati,
Walaupun kau tak juga membalasnya
Dan kau kehilangan orang sepertiku, apakah kau tahu ?

Sudahlah saat ini aku tak mengharapkan kau kembali
Biarkan mulai kini buang janjimu dan kau bebas pergi

Dan kau sia-siakan orang sepertiku...

Lirik cadas, suara Ipang, ditambah aransemen yang pas dari band BIP membuat lagu "Orang Sepertiku" ini, aku putar berkali - kali di akhir Agustus. Seperti tertohok tajam jantung ini ketika mendengar lagu ini pertama kali. Huuff... emosinya terasa..

Entah sesal atau tidak, hidup itu selalu ada pilihan yang juga diikuti oleh resiko - resikonya. Mereka menggoda, aku tergoda. Aku mencoba memikirkan kembali keputusanku. Disaat aku sedang memikirkan hal tersebut, aku membuat keputusan yang lain.

Hah dasar, naluriah sekali diri ini..
Namun kenaluriahan ini bukan merupakan spontanitas, bukan yang tak terpikirkan. Karena semua yang aku jalani selalu kunikmati, baik senang maupun susah. Aku selalu memikirkan kenikmatan yang kujalani karena semua itu merupakan pencarian makna dari adanya nafas ini. 

25.8.09

Mencari Makna

Heh brur..
Ada yang dapat menjawab beberapa pertanyaan yang seketika tidak dapat diacuhkan oleh diri ini??

Uang. Ini tentang uang.
Apa itu uang, bung? Apa gunanya? Kenapa bisa ada? Siapa yang membuat?
Apa yang membuat uang lebih beradab daripada sebuah kegiatan barter?
Dan mengapa barter menjadi 'alat yang usang'?

Kenapa selalu ada uang, bukan makanan?
Kenapa selalu ada uang, bukan pengetahuan?
Kenapa selalu ada uang, bukan cinta?

Terlalu naif memang, tapi untuk mencari sebuah arti dan mencoba untuk memaknai hal tersebut, bukan merupakan sebuah kesalahan.

20.8.09

M I S I

Hari ini..

Satu pergi bukan untuk mati..
Melainkan untuk hidup...

Bukan untuk hidup sendiri,
Melainkan untuk menghidupi kehidupan yang tidak dihidupi..

13.8.09

Cerita sekarang ...

it's going crowded..
can't step carefully..
don't know the destination..

Limbung jalanku untuk melihat garis akhir. Samar, sangat samar. Mata ini terbuka lebar, namun fokusnya mulai menghilang. Aku cari AF (Auto Focus) seperti yang ada di kameraku. Huhh.. tak juga membantu ternyata.

Ahh.. aku butuh pegangan untuk menyeimbangkan semuanya. Aku lihat! Walaupun tetap samar. Tapi tunggu sebentar... Sepertinya aku tahu, itu siapa? atau apa? Aku perjelas penglihatanku. Kalau apa, akan segera kuhampiri untuk keseimbangan ini. Tapi kalau siapa, biarlah aku tak melihat dan jadi bisu mendadak.

Takut aku untuk bercerita. Walaupun tidak melihat jernih, lebih baik aku buang saja semua. Semuanya mimpi buruk. Duh.. aku mengaduh lagi. Terlalu keras penolakanku ini. Aku sadar ini. Ego ini tak akan kubendung lagi. Entah kapan aku pernah dimulai dan diakhiri pergulatan ini.

Laksana seperti tak punya harapan. Nikotin. Aku terpikir lagi tentang itu disaat seperti ini. Zat penenangnya membuat diri ini lari kesana-kemari. Hahaha.. aku ingin tertawa terbahak-bahak. Tapi tak ada yang lucu. Nanana.. aku ingin menyanyi dengan suara lantang. Tapi tak ada alunan musik. Kujentikkan jari, kugoyangkan pinggul.. aku ingin menari. Tapi tak ada suara tabuhan karawitan.

Ahh... tak lagi dapat menarik nafas panjang. Semua sudah habis di cerita yang dulu. Aku sakau seperti pengguna narkoba. Semua kututup, tak ada tempat untuk semua. Biar jiwa ini larut dalam kecepatan rana. Biar jiwa ini keluar-masuk melalui diafragma. Biar jiwa ini terlentang di sensor gambar.

Hahaha... sayang tidak ada yang dapat mengambil foto diriku. Dasar nasib fotografer. Tak cocok untuk jadi obyek kamera. Selain aku, tak ada yang lain. Tak akan ada perubahan ketika aku sendiri yang mengambil foto ini. Ahh.. berharap lagi. Cukuplah pikirku untuk berharap ada yang bisa mengambil foto diri ini secara bagus dan bermakna.

Cerita ini tak akan berhenti, sebelum nafasku berhenti.. lanjutan di cerita berikutnya

31.7.09

Ternyata (Belum) Kuat

Sebelum matahari terbit ...
Lembek sekali mental ini untuk menjaga
Lembek sekali hati ini untuk kehilangan

Sebelum matahari terbit ...
Naif sekali pikiran ini saat memiliki
Cengeng sekali emosi ini saat tak memiliki lagi

Saat matahari terbit ...
Segarnya udara pagi  membuat raga siap bertarung
Mimpi indah semalam, membuat ide berkeliaran kesana - kemari

Saat matahari terbit ...
Panasnya sinar matahari malah menguatkan mentalku
Keringat yg masuk ke mataku, tak membuat aku terpejam ketika jatuh

Setelah matahari terbit ...
Siap menantang  yang mengganggu
Siap melihat punggungnya yg berjalan menjauh

Setelah matahari terbit ...
Siap menjaga dan memberi yang telah dimiliki
Siap menegakkan kepala terhadap penolakan

Ya atau Tidak ...
Aku tahu apa yang harus dilakukan
Aku siap dengan segala kepastian yang ada

Namun ...
Aku tak tahu apa yang harus dilakukan
Ketika waktu berhenti dalam ketidakpastian 

Diri ini tak punya daya untuk menunggu dan terus menunggu..

27.7.09

Ke Jakarta

Gelengan kepala menyertaiku...

Kesosialan ini ternyata hanya omong belaka. Kakiku tak menginjak tanah. 

Aku tak merasakan beda kerikil dan batu besar. Aku tak dapat membedakan mana tamu, mana tuan rumah. Kesombongan ini membuat semuanya mati rasa.

Potretan ini sangat membantu untuk berkaca tentang kehidupan. Gelengan kepala ini kulakukan lagi, namun sekarang ditambah tawa kecil dari bibirku. Entah untuk sebuah kesadaran atau penolakan.

3 Hari (mungkin) untuk Selamanya

Beda,memperkaya
Beda,memperburuk
Beda adalah pertanggung jawaban

3 hari (mungkin) untuk selamanya
3 hari gila (mungkin) menggila
Entah siapa yg gila

Emosi yg ditutup profesionalisme
Profesionalisme yg memancing emosi

Raga lelah ini tak punya kekuatan
Tak sebanding sinar yg memekakan mataku
Keunikan disajikan oleh-Nya
Membungkam mulutku yg bau

Desiran angin menggelitik bulu kuduk
Sengaja menyadarkanku bahwa ada hal lain di dunia yg sempit ini

22.7.09

tentang keremeh - temehan dan kebebasan

Saat ini berpikir sedang menjalani hidup dalam tataran yang paling rendah. Belakangan ini selalu kurang ajar terhadap-Nya. Beberapa bulan terakhir ini terus mencobai-Nya. Ini berkaitan dengan perihal rencana masa depan. Pilihan hidup masih terpampang jelas di benak ini. Masih ada dua jalan. 

Beberapa hari terakhir, mencoba untuk lebih sensitif terhadap hal - hal sekitar. Tapi melalui proses seleksi, hanya memusatkan kepada satu hal. Sejak itu berpikir kalau dunia menjadi sangat sempit. Kaitan emosi yang terkandung perjalanan hidup beberapa bulan terakhir sangat besar. Sehingga perbudakan yang dimandori oleh keemosionalan membuat frekuensi prediksi akan hal tertentu menjadi sering.

Hal yang remeh temeh ini mengganggu. Tapi entah kenapa Tuannya kehidupan, sepertinya, sangat ingin mengondisikan diri ini untuk lebih perhatian terhadap sisi lain ini yang sudah lama dipinggirkan. Entah apakah Dia tidak pernah tahu lelahnya situasi seperti ini. Untuk kali ini, diri ini menggunakan kebebasannya untuk mengikuti instruksi-Nya. Semoga saja Dia tidak naik pitam dengan kekurang-ajaran yang terjadi belakangan ini. (mungkin karena Dia juga sudah tahu akibat dari "pemaksaan"-Nya, sehingga sampai detik ini semua baik-baik saja)

Manusia itu dapat disebut sebagai manusia bila dapat menjaga sisi emosinya. Sisi ini menentukan kemanusiaan seseorang. Memang sisi ini, merupakan hal yang sensitif dan bisa memperkuat sekaligus mengobrak-obrik semuanya. Tapi kalau melihat pertimbangan seperti ini, benak ini lebih nyaman bila dianggap acuh terhadap sisi ini. 

Jujur saja, ini sangat remeh temeh. Ini perihal kebebasan dan juga ketaatan (penyerahan diri). Berusaha untuk lebih manusia dan taat dalam beberapa tahun ke depan. Mencoba menikmati asap polusi, bisingnya knalpot, dan juga teriknya matahari.Ini pilihan kebebasan yang diambil untuk masa depan yang, mungkin, sudah termaktub.

20.7.09

p ET a

jakinjak
jamtajam

berGantung beruntung untung
beruntung bergantung buntung

nuh bunuh
siapa nuh?

sayup Lengket,Oh..
oh,..keRIngat panas

mata pejam pengamen payah
mata buka penyair Asal

rusak rusuk
rusuk rusak

frontal S.aya
karena harta karun

Masih Panas...

Ckckckckck...Pyaaasss...Grrrrr....
(Campur campuR)

....ajas nakapul haladuS<<<<<

Sesaat...Hanya><><><

huff..masih panas...

16.7.09

Makhluk dari Galaksi Lain

Heh makhluk unik yang (kadang) tak tahu diri..

Sudah bangun?
Heran, kantukku tak membuat kekagumanku hilang..
Yang ada, malah kekaguman itu yang memusingkanku..

Entah aku ini untung atau buntung
Entah harus disyukuri atau disesali
"Yasudah.."-mu itu bukan jawaban

Tak mengerti harus berkata apa
Dan berbahasa apa bila harus berkata

Pilih mana ??
Bahasa Sunda atau Jawa?
Bahasa Inggris, Latin atau Yunani?
atau Bahasa Ibu Pertiwi saja?

Biar hatiku yang berbicara..
Toh kamu pasti akan mengerti..

Yang aku lakukan pasti aku pikirkan..
Sampai - sampai emosi ini pun tak betah..
Dia menonjok ubun-ubunku sambil berteriak
"Heh! Mau sampai kapan menunggu???"

Tak ada yang dapat kuungkap
Karena aku belum punya hak untuk mengungkap
Tak ada yang dapat kubicarakan
Karena cinta ini tertutup rapat oleh kerasnya hatimu

Tarik nafas dalam - dalam..hufff..
Hanya itu yang bisa kulakukan saat mengingat kita..

"Kita"???
Pantaskah untuk menjelaskan semua yang sedang terjadi??
Aku tak mengerti tentang kepantasan dalam hal ini..
Kamu mungkin tahu sampai mana kepantasan itu..
Karena kamu yang punya..

Haha..
Egomu dan egoku beradu, semua karenaku...*
Aku mencoba memaknainya,
Karena ku tak ingin mengulang kesalahan..

Wajar kan bila kepastian membuat semuanya aman?
Wajar kan bila ketidakpastian membuat kita terjaga terus?

Ah, kamu ini memang benar alien..
Kepastian yang tidak pasti seolah nyaman untukmu..
Kamu terus mereduksi maknanya..

Haha..
Pikiran nakalku mengawang-awang..
Kamu mengondisikannya agar aku terus terjaga tentangmu yaa??
Haha..
Bisa dijawab? Jawablah..
Jangan memerah wajahmu bila pikiranku menghampiri langit..

Menerka, menebak, mengira - ngira, serta kawan sejenisnya..
Yang sering mengajakku beraksi di tengah ketidakpastian..
Hanya ini yang terus tersirat ttg kamu dan aku..

Ingin percaya?Belum pantas untuk percaya..
Saat cemburu?Tak punya hak untuk itu..
Aku ingin jawaban, karena aku jahat..
Ini bukan ancaman, tapi ketakutan..

Mungkin aku akan memaksamu, entah kapan..
Karena sekarang adalah giliranmu..
Aku sudah menawarkan proposal hidupku..
Giliranmu untuk menerima atau menolaknya..

Bila kamu tidak suka dengan permainan kataku..
Jangan juga membolak - balik keadaan..
Itu setali tiga uang dengan permainanku..

Aku tak ingin hanya terus terjaga tentangmu..
Karena aku ini ingin sungguh menjagamu..

15.7.09

LARIIIII 15 Juli !!!!!

Larii.....!!!!!

Hari ini hampir usai..
Gatalnya kepalaku tak menyurutkan semangatku..

Aku harap kamu, kalian pun demikian..
Semua mimpi kita untuk semua orang..
Karena kita milik banyak orang..

Siapa yang punya kamu, itu tidak akan digubris oleh khalayak..
Tak perlu iklan untuk misimu, karena mereka tahu darimana asalmu..

Dibuat pusing dgn tanggung jawab sosial..
Tapi itu yang membuat semangat kita tak pernah padam..

Kita tak punya status yang mengikat.
Tapi keterikatan itu mengikat erat emosi kita.
Kita tersebar di seluruh pelosok dunia..
Namun kelekatannya tak dapat ditandingi oleh lem baja sekalipun..

Tak ada yang menandingi kegarangan tangisan kita..
Tak ada yang menandingi kelembutan amarah kita..
Karena kita memaknai yang tak bermakna..

Dua huruf menjadi alfa dan omega "YA!!"
Dan hanya kita yang mengerti daya magisnya
Sehingga kita dapat bergerak sebagai penggerak
Sehingga kita dapat mengasinkan ladang dan domba kita

Semua itu, efek samping yg akan dibawa sampai akhir hayat

14.7.09

"AWAL"

Kalian Dia Mereka Kalian Mereka Takdikenal Kalian Mereka Dia Takdikenal Dia Terkenal Takdikenal Kami Kalian Mereka Dia Kalian Takdikenal Anda Mereka Takdikenal Dia Kalian Terkenal Dia Mereka Kalian Dia Mereka Kalian Dia Terkenal Takdikenal Kalian Mereka Dia Takdikenal Takdikenal Mereka Kalian Kami Dia Kalian Mereka Kalian Mereka Takdikenal Dia Mereka Kalian Dia Mereka Takdikenal Kalian Dia Dia Takdikenal Dia Kalian Mereka Dia Kalian Terkenal Mereka Kalian Mereka Takdikenal Dia Mereka Kami Kalian Takdikenal Kami Mereka Kalian Dia Takdikenal Mereka Dia Takdikenal Kalian Mereka Kalian Takdikenal Terkenal Mereka Dia Kalian Kami Takdikenal Mereka Takdikenal Terkenal Kami Dia Mereka Takdikenal Kami Kalian Mereka Terkenal Dia Dia Mereka Kami Terkenal Kalian Mereka Dia Mereka Takdikenal Terkenal Kalian Saya Takdikenal Terkenal Mereka Kalian Kami Mereka Dia Mereka Kalian Kami Mereka Terkenal Mereka Kami Kalian Dia Mereka Takdikenal Kalian Kami Kami Terkenal Kalian Mereka.

29.6.09

"........................"

-untuk yang ditunggu-


Satu mata membeku.
Dua mata merasuk.

Tanpa kata.
Tanpa argumen.

Hanya itu yang dibutuhkan seseorang untuk memutuskan jatuh hati.


-ditunggu yang menunggu-

28.6.09

p u z z l e

in the morning sun \\ we live in a beautiful world \\ she is like a stone \\ we live in a beautiful world \\ feeling lucky \\ we live in a beautiful world \\ still waiting for a love \\ we live in a beautiful world \\ pirate wants her heart \\ we live in a beautiful world \\ i'll keep you with me in my embrace \\ we live in a beautiful world \\ i'll make it all mine \\ we live in a beautiful world \\ i will buy a gun \\ we live in a beautiful world \\ you will start a war \\ we live in a beautiful world \\ don't you see that ? \\ we live in a beautiful world \\ can you hold me tightly ? \\ we live in a beautiful world \\ your help just hurts \\ we live in a beautiful world \\ my world crumbles \\ we live in a beautiful world \\ try to hide from me \\ we live in a beautiful world \\ i told you \\ we live in a beautiful world \\ to breathe easy for a while \\ we live in a beautiful world \\ you asked for it \\ we live in a beautiful world \\ you have some twist words \\ we live in a beautiful world \\ don't make me tell you again \\we live in a beautiful world \\ always make you happy \\ we live in a beautiful world \\ make me sad \\ we live in a beautiful world \\ don't care with your happy ending story \\ we live in a beautiful world \\ set me free \\ we live in a beautiful world \\ and killing me sweetly \\ we live in a beautiful world \\ need a better reason to keep you in my mind\\ we live in beautiful world \\ i do it just for love \\ we live in a beautiful world \\just want to say sorry\\ we live in a beautiful world \\ will say goodbye \\ we live in a beautiful world \\ see you soon

27.6.09

Batu Bintangku

Non est ad astra mollis e terris via

Hari ini ia bangun pagi sekali, karena sanggahan alarm yang aku pasang. Tidur panjangmu terhenti karena jahilnya emosi ini. Wajahmu, yang jarang terlihat anggun itu, terbangun kaget. "Maaf..", kataku pagi ini. Aku tidak mampu mengemas dengan rapat kecintaan ini. Hahaha.. Maaf (lagi) aku tidak bisa mengambil jalan tengah untuk hal ini. Karena aku bukan pendusta saat harus bercinta.

Baumu itu tak pernah hilang oleh kencangnya angin. Akan selalu tersimpan rapi di benakku. Tak perlu dandanan, karena muka liurmu itu sudah membuat mata ini tak mau berkedip. Tanpa melihat pun, kamu selalu berbicara tanpa suara. Aku dan kamu tahu tentang kelebihan kita itu. Entah apa yang kamu bicarakan, entah hal buruk atau sebaliknya. Tapi hal itu tetap menakjubkan untukku.

Menjelang siang, ketika kamu mulai mengacuhkanku, aku selalu menghela nafas tak percaya kalau itu hanya anganku. Selalu campuraduk rasanya bila menyadari hal itu. Disini yang ada hanya bau ketiak dan mulutku. Muka ini tetap lusuh dengan liur yang masih menempel. Entah aku untung atau buntung. Yang pasti aku masih duduk disini, menulis di dalam keheninganku.

Huhh... Lemas jadi aku diingatnya..

Hai perempuan!!! Aku punya kail dan sedikit cacing untuk memancing!! Maukah kamu? Aku bukan mau memancing ikan. Tapi aku ingin memancing kamu dengan goresan cacingku. Aku tak yakin kalau kail ini dapat mengangkatmu. Sampai - sampai aku jengah dibuat olehmu. Aku sangat sadar kalau kamu itu batu karang untukku. Hanya sedikit yang mampu melihat keindahanmu dari kerasmu itu. Tapi karena kerasmu itulah aku melihat keindahanmu.

Sangat ingin aku menggunakan alat berat untuk meleburmu. Karena kail ini tak membawa progress untukku. Tapi apa kamu siap, bila seantero jagad tahu tentang apa yang kita lakukan?
Aku yakin tidak. Karena kamu tidak akan siap akan sebuah keterbukaan.

Permainan ini takkan kumainkan selamanya. Aku mulai habis. Aku mulai jenuh. Aku mulai dingin. Sesak ruangku untuk menghela nafas. Paru - paruku menyempit karena kebekuanmu. Pergerakkan yang revolusioner akan kupilih. Suka atau tidak. Aku memaksa kali ini.

Bulan sudah menjemput, bersiaplah mendengar dentuman lain di pagimu esok. Kita akan naik ke permukaan bersama. Tak tahu dengan senyum atau muram. Yang pasti, jagad ini harus tahu tentang pagi kita. Tak ada lagi yang harus ditutupi.


- untukmu yang punya hatiku -

21.6.09

Jealous Guy

Maafkan aku...
Kekeliruanku menjadi.
Terkaanku tidak selalu lurus.

Aku tak pny kuasa utk menanyakannya.
Aku tak pny kuasa utk memagarinya.
Dosa ini, keangkuhanku.

Kita tak punya tali.
Kita tak punya janji.
Tapi aku selalu ingin melihat jejakmu.
Sebuah kesalahan di dalam suatu kewajaran.

Cemburuku, ketakutanku.
Maafkanku karena jarang mencinta.

20.6.09

a pleasure ...

Pada suatu malam terjerembab aku. Di malam yg lain aku memilih tenggelam dl kolam es. Aku pikir tak ada yg baik utk saat ini. Aku pikir tak ada yg bisa dipercaya utk saat ini. Yang ada hanya aku saat ini, detik ini.

Bahkan kamu sekalipun tak daya untuk meredam. Tak punya daya untuk menjawab.Tak punya daya untuk memberikan nafas lega.

Kamu seolah tak mau tahu. Tapi selalu bertanya tentang apa yang terjadi. Kamu seolah menutup mata, padahal kamu pemainnya. Kamu ingin bertanya? Tapi takut bertanya. Hahahaha... jangan khawatir utk hal ini, kamu tak akan tersesat. Hanya kebingungan yg akan menghampirimu.

Mungkin kamu tak sadar bahwa ini permainan (ehmmm.. bukan 'permainan' tapi utk saat ini hanya kata itu yg pas). Aku dan kamu pemainnya. Tapi apa kamu tahu peraturannya? Kalau tahu, aku tidak yakin kamu tahu itu. Aku yg punya kendali, kamu tak bisa menghentikannya.
Kamu mau kemana? Akan aku tuntun kamu. Tapi bila itu tidak sejalan dengan pikiranku, aku tahu bagaimana caranya mengembalikanmu ke jalan yg benar menurutku.

Aku ini manusia, hanya manusia biasa. Malaikat tak pernah bisa untuk jahat. Iblis pun tak bisa untuk jadi baik. Aku hanya manusia biasa. Tapi aku bisa lebih baik dari malaikat yang paling baik sekalipun. Dan aku pun dapat jadi sesuatu yang bisa melebih iblis untuk suatu keburukan.

Siapa yang dipilih atau yang memilih sekarang ? Saat ini hanya aku yg menentukan. Tapi selalu ingat, ini hanya sebuah 'permainan'.

17.6.09

Thank's GOD (Gombal)

Dia datang entah atas nama siapa atau apa..

Tak butuh obat sakit kepala
Tak butuh obat penurun demam
Tak butuh obat apapun

Dia mampu redakan semua utk saat ini.

She makes me better right now.
She is my pain killer. Thank's God.

14.6.09

M et AMOR Phos IS

berganti, berpindah
berubah, tak sama
entah kuat, entah lemah

yang pasti..
tak selalu sama
selalu berbeda
tapi terlihat koheren

generalisasikan semampumu!
tetap tak sama kemampuannya!
pemaksaanmu,penolakanmu

emas sekarat?tak terpikir olehku
beberapa atau semua
iya atau bukan, sama saja
bentuknya selalu indah di mataku

semoga selalu..

tanda yang kutunggu
maktub kuncinya
haha..seperti cerita saja
atau.. memang cerita?

pemain yg tak tahu scriptnya
Sang Sutradara tamak dan pelit
perlukah kita menebak?

mungkin..

tapi coba nikmati saja
pergantian,perpindahan
perubahan,ketidaksamaannya
kekuatanmu,kelemahanmu

10.6.09

Jalan - Jalan

layak laki - laki
khalayak yang melayakkan

****************

tak ada suara
tak ada reaksi

-------------------------

empunya perempuan
hanya sendiri dari dirinya yang menguasainya

.........................

takkan larut takkan tenggelam
tak tahu terkontaminasi

sssttttt....

aku belajar dari luar
untuk sisi dalam yang tak pernah terlihat

tak mencari
tapi menunggu celah
tak berlari
hanya menghela

4.6.09

Dua Satu > Satu

satu tiga tiga satu
kamu satu
aku dua

aku dua kamu satu
atau kamu satu aku satu ?
tak peduli lagi untuk
tiga,empat,lima,enam,atau seterusnya..

aku butuh satu untuk satu
kamu butuh apa?
satu untuk satu
atau nol untuk satu?

sudah kuberi satu
bila kamu mau,ambil.
tapi kalau tidak,buang saja.

aku beri satu,bukan setengah
jangan buat aku
turut denganmu untuk memilih ini

harap selalu satu untuk dua
harap selalu terakhir untuk itu.

29.5.09

Abu Abu

Warnanya tidak muram. Warnanya tidak cerah. Tidak sedih,tidak senang. Bukan juga seru,bukan juga titik.
Aku menunggu utk ditunggu. Aku dijawab utk menjawab. Tak ada waktu,tak ada titik. Yang ada hanya waktu yang semakin panjang. Yang ada hanya ruang yang semakin lebar. Saat ini hanya rasa yang bertugas. Leha-lehalah si pikir. Ia yang menentukan waktu dan ruang. Entah itu aku atau kamu.
Aku selalu berharap utk tidak menjadi abu-abu. Tidak menjadi sedih pula,apapun warnanya. Kamu pun aku harap demikian. Memang sulit menentukan warna kita. Sulit bagimu dan bagiku juga.
Lakon kita belum usai. Sang sutradara membuat cerita kita lebih panjang. Mungkin hanya aku yang penasaran. Entah kamu turut ambil pusing atau tidak.
Semoga dari sandiwara ini, kita dapat belajar utk saling memahami. Antara aku dan kamu, kamu dan aku, aku dan Dia, kamu dan Dia, dan mungkin... kita dan Dia.

21.5.09

Huff..

hari ini..
aku pikir aku rasa

apa yang..
aku pikir aku rasa
untuk siapa..
aku pikir aku rasa
apa juga..
kamu pikir kamu rasa
untuk siapa juga..
kamu pikir kamu rasa

siapa kamu sehingga..
aku pikir yang kamu rasa
siapa aku sehingga..
kamu pikir yang aku rasa
siapa kamu sehingga..
kamu rasa yang aku pikir
siapa aku sehingga..
aku rasa yang kamu pikir

saat ini..
pikirku rasa berpikir untuk merasa
mungkin..
rasamu pikir merasa untuk berpikir
atau mungkin sebaliknya?

semua yang termaktub berujung tanya
semua tanya berujung jawab
semua jawab harus selalu titik tanpa tanya

apa guna jagad raya tanpa niatan?
apa guna jagad raya tanpa kekuatan?
apa guna jagad raya tanpa titik?

semua itu pilihan untuk selamanya
karena sebuah titik tak akan berulang
karena sebuah janji tak akan berulang