29.5.09

Abu Abu

Warnanya tidak muram. Warnanya tidak cerah. Tidak sedih,tidak senang. Bukan juga seru,bukan juga titik.
Aku menunggu utk ditunggu. Aku dijawab utk menjawab. Tak ada waktu,tak ada titik. Yang ada hanya waktu yang semakin panjang. Yang ada hanya ruang yang semakin lebar. Saat ini hanya rasa yang bertugas. Leha-lehalah si pikir. Ia yang menentukan waktu dan ruang. Entah itu aku atau kamu.
Aku selalu berharap utk tidak menjadi abu-abu. Tidak menjadi sedih pula,apapun warnanya. Kamu pun aku harap demikian. Memang sulit menentukan warna kita. Sulit bagimu dan bagiku juga.
Lakon kita belum usai. Sang sutradara membuat cerita kita lebih panjang. Mungkin hanya aku yang penasaran. Entah kamu turut ambil pusing atau tidak.
Semoga dari sandiwara ini, kita dapat belajar utk saling memahami. Antara aku dan kamu, kamu dan aku, aku dan Dia, kamu dan Dia, dan mungkin... kita dan Dia.

21.5.09

Huff..

hari ini..
aku pikir aku rasa

apa yang..
aku pikir aku rasa
untuk siapa..
aku pikir aku rasa
apa juga..
kamu pikir kamu rasa
untuk siapa juga..
kamu pikir kamu rasa

siapa kamu sehingga..
aku pikir yang kamu rasa
siapa aku sehingga..
kamu pikir yang aku rasa
siapa kamu sehingga..
kamu rasa yang aku pikir
siapa aku sehingga..
aku rasa yang kamu pikir

saat ini..
pikirku rasa berpikir untuk merasa
mungkin..
rasamu pikir merasa untuk berpikir
atau mungkin sebaliknya?

semua yang termaktub berujung tanya
semua tanya berujung jawab
semua jawab harus selalu titik tanpa tanya

apa guna jagad raya tanpa niatan?
apa guna jagad raya tanpa kekuatan?
apa guna jagad raya tanpa titik?

semua itu pilihan untuk selamanya
karena sebuah titik tak akan berulang
karena sebuah janji tak akan berulang