11.11.10
secarik kegetiran
ini menjijikkan
aku duduk glamor di tengah tangis ibu pertiwi
aku diam
aku meradang
di mana tiap mulut di sekitarku mengeluarkan desis umpatan yang siap menikammu dari belakang
mataku buta
mataku memicing
pandangan sinis menyambut siap menerkam gelagat bisuku
katakan cinta
dia menyebut dusta
sekarang ini makhluk paling sempurna cinta materi semata
5.11.10
Demi Sebuah Kehidupan
Tingginya ombak tak pernah dapat dibayangkan mata
Derasnya air bah tak mampu ditahan sendiri
Namun aku di sini bergetar
Namun aku di sini berpanik
Namun aku di sini ketakutan
Bumi ini bergejolak untuk hidup
Bumi ini bertabrakan untuk merawat dirinya
Bumi ini beraktivitas untuk sesuatu yang lebih baik
Gemuruhnya adukan lava menggelisahkan hati
Kerasnya ombak menyapu pikiran ini
Derasnya banjir bandang itu merisaukan jiwa
Tanganku tak henti-hentinya mengepal karna gatal
Kakiku tak henti-hentinya berjejak karna gelisah
Telingaku tak henti-hentinya menguping karna risau
Aku tahu ini tak bisa kita tunda
Aku tahu ini tak bisa kita tahan
Aku tahu ini tak bisa kita tolak
Tapi satu hal yang pasti, ratusan tenaga siap menopangmu di sana
Tapi satu hal yang pasti, ribuan doa selalu siap menghapus ketakutanmu
Tapi satu hal yang pasti, jutaan dukungan terus mengalir dalam usaha untuk mempertahankan hidup