11.11.10

secarik kegetiran

ini aneh
ini menjijikkan
aku duduk glamor di tengah tangis ibu pertiwi

aku diam
aku meradang
di mana tiap mulut di sekitarku mengeluarkan desis umpatan yang siap menikammu dari belakang

mataku buta
mataku memicing
pandangan sinis menyambut siap menerkam gelagat bisuku

katakan cinta
dia menyebut dusta
sekarang ini makhluk paling sempurna cinta materi semata



No comments: