22.12.11

Kamu dan Jakarta

Kamu.
Jakarta. Jakarta.
Kamu.

Kota itu.

Jakarta, kota sempit padatnya menghimpit.
Jakarta, kota macet ruangnya sedikit, sehingga sering bikin sembelit.
Jakarta, kota kapitalis yang sinis, yang sok humanis.

Kamu.

Tidak pernah buat macet, tapi mampet hidung karena mata sembab.
Tidak pernah buat marah, tapi menangis. Keduanya faktor emosional.
Tidak pernah buat bingung, tapi limbung.
Keduanya karena tujuan.

Semua punya Jakarta, termasuk kamu.
Tapi semua tidak punya kamu, termasuk aku.

Aku mungkin ingat sudut ibukota, karena sering singgah.
Mungkin kamu juga aku ingat, karena pernah singgah.

Jakarta, dicari dan dicaci, tak usah dimengerti.
Kamu, dicari dan dipahami bukan untuk dimiliki.

No comments: