24.1.11
#justsaying
31.12.10
akhirnya... (surat terakhir)
di hari ini, semua telah lebur menjadi pengalaman.
semua keputusan telah terjadi dan menjadi hasil.
jangan ungkap lagi umpatanmu, jangan pendam lagi dendammu.
tak akan ada habis, tak akan pernah usai walau tahun ini selesai.
sedihmu tak akan jadi sendu melulu, bahagiamu tak jua jadi tawa selamanya.
cobaan yang lalu adalah ujian. berkahmu sekarang adalah buahmu.
tak perlu waswas diri, karena yang kita butuhkan cukup mawas diri.
ceritamu adalah pelajaranku. pengalamanku adalah kekayaanku dan pasti kubagi denganmu.
maaf kalau lalu aku marah. terima kasih bila ternyata kamu pengasih.
aku mainkan kata untukmu yang malam ini sendu dan gelisah.
aku mainkan nada untukmu yang malam ini terlalu jemu.
aku mainkan muka untukmu yang malam ini butuh senyum.
akhirnya...
waktu kita ini hampir usai. tapi kita tidak akan pernah mati.
16.12.10
Untuk Jiwa yang Lelah Akan Amarah
4.12.10
Mungkin Suara Bang Iwan Lebih Didengar...
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperbudak jabatan
O, o, ya o ... ya o ... ya bongkar
Itu jawaban yang harus kami terima
Ternyata kita harus turun ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan jangan diteruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan
O, o, ya o ... ya o ... ya bongkar
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta
11.11.10
secarik kegetiran
ini menjijikkan
aku duduk glamor di tengah tangis ibu pertiwi
aku diam
aku meradang
di mana tiap mulut di sekitarku mengeluarkan desis umpatan yang siap menikammu dari belakang
mataku buta
mataku memicing
pandangan sinis menyambut siap menerkam gelagat bisuku
katakan cinta
dia menyebut dusta
sekarang ini makhluk paling sempurna cinta materi semata
5.11.10
Demi Sebuah Kehidupan
Tingginya ombak tak pernah dapat dibayangkan mata
Derasnya air bah tak mampu ditahan sendiri
Namun aku di sini bergetar
Namun aku di sini berpanik
Namun aku di sini ketakutan
Bumi ini bergejolak untuk hidup
Bumi ini bertabrakan untuk merawat dirinya
Bumi ini beraktivitas untuk sesuatu yang lebih baik
Gemuruhnya adukan lava menggelisahkan hati
Kerasnya ombak menyapu pikiran ini
Derasnya banjir bandang itu merisaukan jiwa
Tanganku tak henti-hentinya mengepal karna gatal
Kakiku tak henti-hentinya berjejak karna gelisah
Telingaku tak henti-hentinya menguping karna risau
Aku tahu ini tak bisa kita tunda
Aku tahu ini tak bisa kita tahan
Aku tahu ini tak bisa kita tolak
Tapi satu hal yang pasti, ratusan tenaga siap menopangmu di sana
Tapi satu hal yang pasti, ribuan doa selalu siap menghapus ketakutanmu
Tapi satu hal yang pasti, jutaan dukungan terus mengalir dalam usaha untuk mempertahankan hidup